Minggu, 08 Desember 2013


                                                                                    
Pembangunan oleh Medco Corporation di Suku Malind Anim, Merauke, Papua
Papua merupakan sebuah daerah yang kaya akan sumber daya alamnya. Sumber daya alam berupa hutan dan segala isinya yang dari dulu hingga mampu menghidupi masyarakat asli di Papua. Seperti di masyarakat Suku Malind Anim. Setiap harinya masyarakat suku Malind memperoleh penghidupan berupa makanan dari hutan. Selain untuk makan, hutan juga memberi mereka perlindungan dan rasa aman. Hidup mereka sejahtera dan tercukupi. Begitu berartinya hutan bagi mereka sehingga menimbulkan perspektif bersama dalam masyarakat Suku Malind bahwa hutan adalah “mama” untuk mereka. Mama yang memberi mereka penghidupan dan perlindungan selama ini.
Namun melimpahnya sumber daya alam seperti pisau bermata dua bagi masayarakat Suku Malind di Papua. Karena sumber daya alam melimpah di Papua membuat negara – negara besar dan perusahaan – perusahaan yang punya kekuasaan besar melirik Papua. Seakan para pemilik perusahaan tidak puas dengan apa yang dimiliki mereka masih ingin tanah atau lahan milik orang lain untuk kepentingan pribadi mereka sendiri. Penguasa yang haus akan keuntungan akhirnya mengeksploitasi daerah dengan sumber daya melimpah seperti Papua untuk menambah pundi – pundi devisa bagi mereka. Pada akhirnya sungguh ironis dikala masyarakat asli Papua seperti Suku Malind yang hidupnya jauh dibawah standar yang hanya mengandalkan hutan sebagai sumber penghidupan pada kenyataannya malah menghidupi para penguasa – penguasa lewat lahan yang masyarakat Papua miliki.
Dari pengakuan masyarakat Suku Malind dan melihat bagaimana kehidupan mereka yang sekarang itu bagitu memprihatinkan. Medco Corporation merupakan perusahaan besar yang ingin memiliki lahan warga Suku Malind Anim. Warga Suku Malind pada awalnya menganggap Medco Corporation sebagai seperti malaikat yang akan membawa Suku Malind lebih sejahtera dari sebelumnya. Kedatangan Medco Corporation membawa segenggam janji – janji yang pada intinya akan membawa peubahan pada warga di Suku Malind selain itu akan mengganti setiap hutan yang ditebang.
Pada akhirnya pun warga Suku Malind sadar bahwa mereka telah dibodohi oleh perusahaan besar yang haus keuntungan tersebut. Medco Corporation bukannya mensejahterakan Suku Malind tapi malahan mensejahterakan dirinya dan negara – negara besar seperti, Jepang, Cina, Korea dll dengan mengekspor kayu dan pellet ke negara – negara maju tersebut. Hanya kesedihan dan kekecewaan yang didapat oleh Suku Malind. Datangnya Mecdo Corporation telah mengubah kehidupan Suku Malind menjadi sulit bahkan mereka tidak tahu bagaimana nasib anak cucu mereka kelak. Medco telah merampas “mama” Suku Malind yang telah memberi penghidupan dan keamanan bagi Suku Malind. Dampak tidak langsung dari hilangnya “mama” adalah meningkatnya angka gisi buruk balita di Suku Malind. Sungguh memprihatinkan anak – anak harus terkena dampak juga. Selain dirampas lahannya, warga Suku Malind juga memperlakukan warga dengan tidak baik. Medco Corporation menggunakan pasukan militer untuk menjaga agar tidak ada warga yang memberontak. Bagi warga yang berani melawan atau memberontak akan berusuran dengan militer dan kekerasan fisik yang mereka dapatkan.
Pada akhirnya warga Suku Malind dan Medco Corporation menuai konflik. Warga Suku Malind yang menginginkan keadilan dan ingin mempertahankan lahannya dan Medco Corporrtion dengan angkuhnya dengan bertameng kekuasaan tidak gentar melawan Suku Malind. Sebagai seorang pengamat memang kita tidak bisa melakukan sesuatu yang berarti bagi Suku Malind disana. Namun setidaknya kita mengetahui realitas sosial yang ada di negara kita sendiri..  
Dalam konsep pembangunan berwawasan lingkungan (PBL) ada komponen yang harus terpenuhi yaitu, pemenuhan kebutuhan manusia, memelihara integritas ekologi, keadilan sosial dan kesempatan menentukan nasib sendiri. Dalam kasus Medco Corporation yang melangsungkan sebuah pembangunan bukan termasuk dalam pembangun yang berwawsan lingkungan karena tidak mencakup semua komponen. Komponen  memelihara integritas ekologi belum terpenuhi karena pada faktanya pihak Medco Corporation mengeksploitasi hutan dengan serakah. Komponen keadilan sosial juga jauh dari pembangunan yang dilakukan oleh Medco. Tidak ada keadilan dalam pembangunan yang dilangsungkan oleh Medco Corporation. Keuntungan hanya ada di pihak Medco saja. Suku Malin dirugikan karena hutan tempat mereka mencari penghidupan dirampas oleh Medco Corporation.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar