Pembangunan oleh
Medco Corporation di Suku Malind Anim, Merauke, Papua
Papua merupakan
sebuah daerah yang kaya akan sumber daya alamnya. Sumber daya alam berupa hutan
dan segala isinya yang dari dulu hingga mampu menghidupi masyarakat asli di
Papua. Seperti di masyarakat Suku Malind Anim. Setiap harinya masyarakat suku
Malind memperoleh penghidupan berupa makanan dari hutan. Selain untuk makan,
hutan juga memberi mereka perlindungan dan rasa aman. Hidup mereka sejahtera
dan tercukupi. Begitu berartinya hutan bagi mereka sehingga menimbulkan
perspektif bersama dalam masyarakat Suku Malind bahwa hutan adalah “mama” untuk
mereka. Mama yang memberi mereka penghidupan dan perlindungan selama ini.
Namun melimpahnya
sumber daya alam seperti pisau bermata dua bagi masayarakat Suku Malind di
Papua. Karena sumber daya alam melimpah di Papua membuat negara – negara besar
dan perusahaan – perusahaan yang punya kekuasaan besar melirik Papua. Seakan para
pemilik perusahaan tidak puas dengan apa yang dimiliki mereka masih ingin tanah
atau lahan milik orang lain untuk kepentingan pribadi mereka sendiri. Penguasa yang
haus akan keuntungan akhirnya mengeksploitasi daerah dengan sumber daya
melimpah seperti Papua untuk menambah pundi – pundi devisa bagi mereka. Pada
akhirnya sungguh ironis dikala masyarakat asli Papua seperti Suku Malind yang
hidupnya jauh dibawah standar yang hanya mengandalkan hutan sebagai sumber
penghidupan pada kenyataannya malah menghidupi para penguasa – penguasa lewat
lahan yang masyarakat Papua miliki.
Dari pengakuan
masyarakat Suku Malind dan melihat bagaimana kehidupan mereka yang sekarang itu
bagitu memprihatinkan. Medco Corporation merupakan perusahaan besar yang ingin
memiliki lahan warga Suku Malind Anim. Warga Suku Malind pada awalnya
menganggap Medco Corporation sebagai seperti malaikat yang akan membawa Suku
Malind lebih sejahtera dari sebelumnya. Kedatangan Medco Corporation membawa
segenggam janji – janji yang pada intinya akan membawa peubahan pada warga di
Suku Malind selain itu akan mengganti setiap hutan yang ditebang.
Pada akhirnya pun
warga Suku Malind sadar bahwa mereka telah dibodohi oleh perusahaan besar yang
haus keuntungan tersebut. Medco Corporation bukannya mensejahterakan Suku
Malind tapi malahan mensejahterakan dirinya dan negara – negara besar seperti,
Jepang, Cina, Korea dll dengan mengekspor kayu dan pellet ke negara – negara
maju tersebut. Hanya kesedihan dan kekecewaan yang didapat oleh Suku Malind. Datangnya
Mecdo Corporation telah mengubah kehidupan Suku Malind menjadi sulit bahkan
mereka tidak tahu bagaimana nasib anak cucu mereka kelak. Medco telah merampas “mama”
Suku Malind yang telah memberi penghidupan dan keamanan bagi Suku Malind. Dampak
tidak langsung dari hilangnya “mama” adalah meningkatnya angka gisi buruk
balita di Suku Malind. Sungguh memprihatinkan anak – anak harus terkena dampak
juga. Selain dirampas lahannya, warga Suku Malind juga memperlakukan warga
dengan tidak baik. Medco Corporation menggunakan pasukan militer untuk menjaga
agar tidak ada warga yang memberontak. Bagi warga yang berani melawan atau
memberontak akan berusuran dengan militer dan kekerasan fisik yang mereka
dapatkan.
Pada akhirnya warga
Suku Malind dan Medco Corporation menuai konflik. Warga Suku Malind yang
menginginkan keadilan dan ingin mempertahankan lahannya dan Medco Corporrtion
dengan angkuhnya dengan bertameng kekuasaan tidak gentar melawan Suku Malind. Sebagai
seorang pengamat memang kita tidak bisa melakukan sesuatu yang berarti bagi
Suku Malind disana. Namun setidaknya kita mengetahui realitas sosial yang ada
di negara kita sendiri..
Dalam konsep
pembangunan berwawasan lingkungan (PBL) ada komponen yang harus terpenuhi yaitu,
pemenuhan kebutuhan manusia, memelihara integritas ekologi, keadilan sosial dan
kesempatan menentukan nasib sendiri. Dalam kasus Medco Corporation yang
melangsungkan sebuah pembangunan bukan termasuk dalam pembangun yang berwawsan
lingkungan karena tidak mencakup semua komponen. Komponen memelihara integritas ekologi belum terpenuhi
karena pada faktanya pihak Medco Corporation mengeksploitasi hutan dengan
serakah. Komponen keadilan sosial juga jauh dari pembangunan yang dilakukan
oleh Medco. Tidak ada keadilan dalam pembangunan yang dilangsungkan oleh Medco
Corporation. Keuntungan hanya ada di pihak Medco saja. Suku Malin dirugikan
karena hutan tempat mereka mencari penghidupan dirampas oleh Medco Corporation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar